Quiz JarKom
Nama : Ahmad Rafi’ie
NIM : D1041141009
Jelaskan apa itu
hub,repeater,bridge,switch,router,brouter dan gateway? Apa fungsinya dan berikan contoh gambarnya?
2. Jelaskan
perbedaan cara kerja hub dan switch?
3. Jelaskan
perbedaan TCP/IP dan OSI layer?
4 Apa yang dimaksud
dengan paket TCP dan paket UDP? Jelaskan perbedaannya?
5. Sebutkan topologi
fisik jaringan?kelebihan dan kekurangannya serta gambarkan topologinya?
JAWAB
1. Pengertian HUB
Hub adalah merupakan sebuah
perangkat jaringan yang bekerja di OSI layer 1, Physical Layer. Sehingga Hub
hanya bekerja tak lebih sebagai penyambung ataupun concentrator saja, serta
hanya menguatkan sinyal di kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP). Hub tak
mengenal MAC Addressing atau Physical Addressing shingga tidak bisa memilah
data yang harus ditransmisikan shingga collision tak bisa dihindari dari
penggunaan Hub tersebut.
Pengertian
Repeater
Repeater adalah
alat jaringan kpmputer yang berfungsi memperluas jangkauan sinyal WIFI yang
belum tercover oleh sinyal yang berasal dari server agar bisa menangkap sinyal
WIFI. Perangkat Repeater harus ada 2 (dua) alat, yaitu untuk menerima sinyal
dari server (CLIENT) & untuk menyebarkan lagi sinyal WIFI (accespoint),
atau bisa juga sebagai alat penguat sinyal.
Fungsi Repeater diantaranya:
Untuk mengover
daerah-daerah yang sinyanlnya lemah dari Server (pemancar).Untuk memperjauh jangkauan sinyal dari Server
(pemancar). Untuk mempermudah akses sinyal WIFI yang berasal dari Server
Pengertian Bridge
Bridge adalah
sebuah komponen jaringan komputer yang dapat digunakan untuk memperluas
jaringan ataupun membuat sebuah segmen jaringan. Bridge jaringan beroperasi di
dalam lapisan-lapisan data-link pada model OSI. Bridge juga dapat dipakai untuk
menggabungkan 2 (dua) buah media jaringan yang berbeda, seperti misalnya antara
media kabel UTP (Unshielded Twisted-Pair) dengan kabel serat optic/dua buah
arsitektur jaringan yang berbeda.
Fungsi Bridge
diantaranya:
Bridge berfungsi sebagai pembagi sebuah
jaringan sehingga menjadi dua buah jaringan. Bridge dapat mengatur informasi diantara kedua
sisi network agar bisa berjalan dengan teratur.
Pengertian Switch
Switch adalah perangkat jaringan komputer
yang bekerja di OSI Layer 2, Data Link Layer. Switch kerjanya sebagai
penyambung atau concentrator dalam Jaringan komputer. Switch mengenal MAC
Adressing shingga dia bisa memilah paket data mana yang akan di
teruskan/dilanjutkan ke mana.
Fungsi Switch
diantaranya:
Bisa juga dipakai
sebagai repeater/ alat penguat sinyal. Berfungsi untuk menghubungkan
kabel-kabel UTP (Kategori 5/5e) komputer yang satu dengan komputer yang
lainnya.
Dalam
switch biasanya terdapat routing. Routing itu sendiri fungsinya untuk batu
loncat sebagai melakukan koneksi dengan komputer lain dalam jaringan LAN (Local
Area Network).
Pengertian Router
Router adalah
merupakan sebuah perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 3, Network
Layer atau perangkat komputer yang tugasnya menyampaikan paket data melewati
jaringan internet hingga sampai ketujuannya. Pada layer ini sudah dikenal
pengalamatan jaringan menggunakan IP Address, serta router ini berperan penting
sebagai penghubung atau penerus paket data antara dua segmen jaringan/lebih.
Fungsi Router
diantaranya:
Router berfungsi utama sebagai alat
penghubung antar dua atau lebih jaringan komputer untuk meneruskan data dari
satu jaringan ke jaringan lain. Perbedaan Router dengan Switch yaitu, kalau
switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu jaringan LAN.
BROUTER
BROUTER Suatu alat penghubung jaringan yang
mengkombinasikan fungsi Router dan Bridge. Alat ini mengatur lewatnya data
sesuai dengan protokol yang dipakai dan menjembatani semua lalu lintas data
lain.
Pengertian Gateway
Gateway merupakan sebuah network point yang berfungsi
sebagai pintu gerbang bagi jaringan
yang lain. Gateway berupa aplikasi
yang terinstall pada sebuah komputer. Pada suatu komputer
yang memiliki ISP (jaringan
besar), gateway berguna untuk mengontrol arus yang melewatinya
Fungsi gateway digunakan untuk menghubungkan 2
(dua) jenis jaringan komputer yang arsitekturnya berbeda atau didak sama.
Gateway dapat diaplikasikan antara lain untuk menghubungkan IBM SNA dengan
digital DNA, Local Area Network (LAN) dengan Wide AreaNetwork (WAN).
Salah satu fungsi utama dari gateway yaitu
melakukan protocol converting, supaya dua arsitektur jaringan komputer yang
berbeda dapat saling berkomunikasi. Sebuah gateway jaringan adalah sistem
internetworking yang menghubungkan 2 (dua) jaringan bersama-sama dan bisa
dikonfigurasi dalam aplikasi (perangkat lunak), hardware (perangkat keras)
ataupun keduanya. Jaringan gateway bisa beroperasi pada setiap tingkat dari
model lapisan OSI (Open System Interconnection).
2. Cara Kerja Hub adalah
menyalin paket yang tiba di salah satu port ke port-port yang lain di Hub. Hub
membagi bandwidth ke masing-masing port. Ketika satu PC yang
digunakan, maka akan mendapat akses bandwidth yang maksimum tersedia. Namun,
jika beberapa PC di gunakan pada jaringan tersebut, maka bandwidth akan dibagi
kepada semua PC yang ada. Hub bekerja pada lapisan Physical dan hanya memiliki
satu buah domain collision.
Sedangkan,
Cara Kerja Switch yaitu menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum
meneruskannya ke tujuan. Switch memeriksa satu persatu paket untuk mengetahui
adanya kerusakan pada paket tersebut dan mencegahnya agar tidak mengganggu
jaringan. Switch mengalokasikan bandwidth secara penuh untuk setiap portnya.
Komputer pengguna akan selalu memiliki bandwidth secara penuh seberapapun
komputer yang ada. Switch bekerja di lapisan Data Link dan Setiap port
didalam swith memiliki domain collision sendiri-sendiri. Switch
melakukan transmisi secara 2 arah (Full duplex).
3. TCP/IP atau Transmission
Control Protocol/Internet Protocol adalah model jaringan yang digunakan
untuk komunikasi data dalam proses tukar-menukar informasi di internet.
Sedangkan OSI Model atau Open System Interconnection Model adalah
sebuah model jaringan yang dikembangkan secara resmi oleh International
Standart Organization untuk melakukan sebuah standarisasi proses
pembentukan jaringan yang sebelumnya dimiliki oleh masing-masing vendor pembuat
jaringan komputer. Kedua model tersebut bertujuan untuk melakukan standarisasi
pengggunaan jaringan.
4. TCP
Transmission
Control Protocol (TCP) adalah salah satu jenis protokol yang memungkinkan
kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu network
(jaringan). TCP merupakan suatu protokol yang berada di lapisan transpor (baik
itu dalam tujuh lapis model referensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi
sambungan (connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable).
TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi
yang membutuhkan keandalan data.
Kelebihan TCP/IP
Beberapa kelebihan TCP/IP dibandingkan
protokol yang lain antara lain:
TCP/IP adalah protokol yang bisa
diarahkan. Artinya ia bisa mengirimkan datagram melalui rute-rute yang telah
ditentukan sebelumnya. Hal ini dapat mengurangi kepadatan lalu lintas pada jaringan,
serta dapat membantu jika jaringan mengalami kegagalan, TCP/IP dapat
mengarahkan data melalui jalur lain.
Memiliki mekanisme pengiriman data yang handal
dan efisien.
Bersifat open platform atau platform
independent yaitu tidak terikat oleh jenis perangkat keras atau perangkat lunak
tertentu.
Karena sifatnya yang terbuka, TCP/IP bisa
mengirimkan data antara sistem-sistem komputer yang berbeda yang menjalankan
pada sistem-sistem operasi yang berbeda pula.
TCP/IP terpisah dari perangkat keras yang
mendasarinya. Protokol ini dapat dijalankan pada jaringan Ethernet, Token ring,
X.25, dan bahkan melalui sambungan telepon.
TCP/IP menggunakan skema pengalamatan yang
umum, maka semua sistem dapat mengirimkan data ke alamat sistem yang lain.
Kegunaan TCP
Beberapa kegunaan
dari TCP yaitu :
Menyediakan komunikasi logika antar proses
aplikasi yang berjalan pada host yang berbeda
protokol transport berjalan pada end
systems
Pengiriman file (file transfer). File
Transfer Protokol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yg satu untuk dapat
mengirim ataupun menerima file ke komputer jaringan. Karena masalah keamanan
data, maka FTP seringkali memerlukan nama pengguna (username) dan password,
meskipun banyak juga FTP yg dapat diakses melalui anonymous, lias tidak
berpassword. (lihat RFC 959 untuk spesifikasi FTP)
Remote login. Network terminal Protokol
(telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu
komputer didalam suatu jaringan. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna
menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan
tersebut.( lihat RFC 854 dan 855 untuk spesifikasi telnet lebih lanjut)
Computer mail. Digunakan untuk menerapkan
sistem elektronik mail.
Network File System (NFS). Pelayanan akses
file-file jarak jauh yg memungkinkan klien-klien untuk mengakses file-file pada
komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan secara lokal.
(lihat RFC 1001 dan 1002 untuk keterangan lebih lanjut)
remote execution. Memungkinkan pengguna
komputer untuk menjalankan suatu program didalam komputer yg berbeda. Biasanya
berguna jika pengguna menggunakan komputer yg terbatas, sedangkan ia memerlukan
sumber yg banyak dalam suatu system komputer. Ada beberapa jenis remote
execution, ada yg berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yg dapat
dijalankan dalam system komputer yg sama dan ada pula yg menggunakan “prosedure
remote call system”, yg memungkinkan program untuk memanggil subroutine yg akan
dijalankan di system komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX
ada perintah “rsh” dan “rexec”)
name servers. Nama database alamat yg
digunakan pada internet (lihat RFC 822 dan 823 yg menjelaskan mengenai
penggunaan protokol name server yg bertujuan untuk menentukan nama host di
internet.)
UDP
UDP, singkatan
dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP
yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi
(connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.
Karakteristik
dari UDP antara lain, yaitu :
Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan
UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua
host yang hendak berukar informasi.
Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP
akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan
acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus
melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya,
protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan
keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan
menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim
pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam
sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. HeaderUDP berisi field
Source Process Identification dan Destination Process Identification.
UDP menyediakan penghitungan checksum
berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.
Kegunaan UDP:
UDP sering
digunakan dalam beberapa tugas berikut:
Protokol yang “ringan” (lightweight): Untuk
menghemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi
membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi
spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah
fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System.
Protokol lapisan aplikasi yang
mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi
menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan
yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti
ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS)
Protokol yang tidak membutuhkan keandalan.
Contoh protokol ini adalah protokol Routing Information Protocol (RIP).
Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan
protokol yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host
tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan
aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan
alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya
dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol
NetBIOS Name Service.
Kelemahan UDP
UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan
(buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering
merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi
yang berjalan di atas UDP.
UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi
data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol
TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus
mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum
Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data tersebut
dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan
nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa
fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.
UDP tidak menyediakan mekanisme
flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.
Perbedaan TCP dan UDP
Berbeda dengan
TCP, UDP merupakan connectionless dan tidak ada keandalan, windowing, serta
fungsi untuk memastikan data diterima dengan benar. Namun, UDP juga menyediakan
fungsi yang sama dengan TCP, seperti transfer data dan multiplexing, tetapi ia
melakukannya dengan byte tambahan yang lebih sedikit dalam header UDP.
UDP melakukan
multiplexing UDP menggunakan cara yang sama seperti TCP. Satu-satunya perbedaan
adalah transport protocol yang digunakan, yaitu UDP. Suatu aplikasi dapat
membuka nomor port yang sama pada satu host, tetapi satu menggunakan TCP dan
yang satu lagi menggunakan UDP—hal ini tidak biasa, tetapi diperbolehkan. Jika
suatu layanan mendukung TCP dan UDP, ia menggunakan nilai yang sama untuk nomor
port TCP dan UDP.
UDP mempunyai
keuntungan dibandingkan TCP dengan tidak menggunakan field sequence dan
acknowledgement. Keuntungan UDP yang paling jelas dari TCP adalah byte tambahan
yang lebih sedikit. Di samping itu, UDP tidak perlu menunggu penerimaan atau menyimpan
data dalam memory sampai data tersebut diterima. Ini berarti, aplikasi UDP
tidak diperlambat oleh proses penerimaan dan memory dapat dibebaskan lebih
cepat. Pada tabel, Anda dapat melihat fungsi yang dilakukan (atau tidak
dilakukan) oleh UDP atau TCP.
5. Arsitektur topologi suatu bentuk koneksi
secara fisik dalam menghubungkan setiap node pada sebuah jaringan. Pada
jaringan sedehana local area network (LAN) dikenal 3 topologi yang paling
sering digunakan yaitu Topologi Bus, Start (Bintang) dan Ring (Cincing).
Seiring waktu penggunaan berkembang topologi secara fisik dengan penggabungan
dari 3 topologi tersebut diantaranya yaitu topologi hierarchical/Tree (Pohon),
Extended Star dan Mesh (Tak Beraturan).
1.
Topologi Bus
Topologi Bus (topologi backbone) adalah topologi jaringan dengan membentangkan
kabel (coaxial) memanjang dengan kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel
terdapat node-node kemudian perangkt jaringan dan komputer-komputer dihubungkan
pada kabel tersebut menggunakan T-Connector.
Ciri-ciri Topologi Bus
Teknologi lama yang umum digunakan karena
sederhana dalam instalasi
Tidak butuh peralatan aktif dalam menghubungkan
komputer
Menggunakan konektor BNC tipe T
Pada ujung kabel dipasang konektor 50ohm
Diperlukan repeater untuk jarak yang cukup jauh
Discontinue Support
Kelebihan Topologi Bus
Hemat Kabel
Layout kabel sangat sederhana
Biaya instalasi relatif lebih murah
Penambahan workstation baru mudah dilakukan
tanpa mengganggu workstation yang lain
Kekurangan Topologi Bus
Sulit melakukan pelacakan masalah
Signal melewati kabel dalam dua arah dan mungkin
terjadi collision (tabrakan pengiriman data)
Problem terbesar pada saat kabel putus. Jika
salah satu segment kabel putus, maka seluruh jaringan akan terhenti dan
komputer tidak dapat saling berkomunikasi
2.
Topologi Star (Bintang)
Topologi Star atau Bintang adalah topologi
jaringan yang menyerupai bentuk bintang dengan node ditengah sebuah alat
concentrator (hub, switch) sebagai pusat dihubungkan ke setiap station
(komputer).
Ciri-ciri Topologi Start (Bintang)
Akses kontrol terpusat, terminal pusat bertindak
sebagai pengatur dan juga pengendali komunikasi yang terjadi
Terminal yang lain melakukan komunikasi melalui
terminal pusat
Menggunakan alat concentrator Hub, Switch, atau
MAU (Multi Access Unit)
Kelebihan Topologi Start (Bintang)
Tahan terhadap arus lalu lintas jaringan yang
sibuk
Tingkat keamanan cukup tinggi
Penambahan ataupun pengurangan station dapat
dillakukan dengan mudah
Kerusakan pada satu saluran tidak mempengaruhi
saluran yang lain
Mudah dalam mendeteksi kerusakan dan kesalahan
pengelolaan dalam jaringan
Kekurangan Topologi Start (Bintang)
Jika Node tengah mengalami gangguan atau
kerusakan maka rangkaian jaringan berhenti
Pemakaian kabel jaringan sangat banyak
Jaringan sangat tergantung dari terminal pusat
Biaya pengadaan jaringan lebih mahal dari pada
topologi bus dan ring
Peran HUB merupakan elemen kritis dan sangat
sensitif perlu dijaga jangan sampai bermasalah, penambahan komputer bisa
mempengaruhi kecepatan transfer data.
3.
Topologi Ring (Cincin)
Topologi Ring (Cincin) merupakan pemetaan
jaringan komputer yang bentuknya seperti cincin yaitu bulatan melingkar
berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya
dimana berperan dalam menghubungkan semua komputer.
Ciri-ciri Topologi Ring (Cincin)
Setiap terminal dalam Topologi Jaringan Ring
adalah repeater yang mampu melakukan 3 fungsi yaitu Penyelipan data yaitu
proses data dimasukkan kedalam saluran transmisi, penerimaan data yaitu proses
data dimasukkan kedalam saluran transmisi, penerimaan data yaitu proses
terminal yang dituju telah mengambil data dari saluran, pemindahan oleh
terminal pengirim karena tidak ada terminal yang menerimanya.
Cincin berfungsi hampir sama dengan concentrator
sebagai pusat berkumpul ujung kabel untuk setiap komputer terhubung.
Kekurangan Topologi Ring (Cincin)
Hemat Kabel Jaringan
Tidak akan terjadi bentrokan atau tabrakan
pengiriman data
Kekurangan Topologi Ring (Cincin)
Jika terjadi gangguan satu titik node
mengakibatkan semua jaringan terganggu
Sulit mendeteksi gangguan dan kerusakan yang
terjadi
Pengembangan jaringan agak kaku
4.
Topologi Extended Star
Topologi Extended Star merupakan pemetaan dalam
menggambarkan jaringan hasil pengembangan lanjutan dari topologi start
(Bintang).
Ciri-ciri Topologi Extended Star
Setiap node berkomunikasi langsung dengan sub
node dan sub node berkomunikasi dengan central node dan kembali lagi
Banyak penghubung melebihi kapasitas pada
umumnya
Kelebihan Topologi Extended Star
Jika satu kabel sub node terputus maka sub node
yang lain tidak terganggu
Kekurangan Topologi Extended Star
Bila central node terputus mka semua node pada
setiap sub node juga akan terputus
Tidak bisa menggunakan kabel yang lower grade
5.
Topologi Hierarchical/Tree (Pohon)
Topologi Hierarchical yang lebih umum dikenal
dengan Topolgi Tree (Pohon) merupakan pengembangan dari topologi bus dan juga
topologi Bintang dimana media transmisi satu kabel yang bercabang tetapi loop
tidak tertutup. Pada topologi Tree dimulai dari suatu titik (Headend) dimana
seperti topologi bintang dan dari situlah kemudian beberapa kabel ditarik
bercabang lalu pada setiap cabang terhubung ke beberapa terminal dalam bentuk
topologi Bus. Topologi jaringan pohon juga sering disebut dengan topologi
jaringan bertingkat dengan beberapa tingkatan simpul atau node.
Ciri-ciri Topologi Hierarchical/Tree (Pohon)
Kombinasi antara topologi bintang dan topologi
bus
Kelebihan Topologi Hierarchical/Tree (Pohon)
Dapat membentuk kelompok yang dibutuhkan
Kelemahan Topologi Hierarchical/Tree (Pohon)
Bila simpul pada hirarki lebih tinggi tidak
berfungsi atau bermaslah maka kelompok lain yang berada dibawahnya akan menjadi
tidak efektif.
6.
Topologi Mesh (Tak Beraturan)
Topologi Mesh adalah gambaran hubungan langsung
antara perangkat satu dengan perangkat lainnya dimana dibangun dengan memasang
link diantara station-station. Topologi Mesh merupakan topologi yang tidak
beraturan dan tidak memiliki aturan dalam koneksinya.
Ciri-ciri Topologi Mesh
Perangkat berkomunikasi langsung dengan
perangkat yang dituju (dedicated links)
Tidak adanya perencanaan awal ketika membangun
suatu jaringan komputer
Kelebihan Topologi Mesh
Data dapat langsung dikirimkan ke komputer
tujuan tanpa melalui komputer lainnya
Bila terjadi gangguan koneksi maka gangguan
tidak akan mempengaruhi koneksi dengan yang lainnya
Privacy dan juga security lebih terjamin karena
komunikasi hanya terjadi antara dua komputer saja dan tidak bisa diakses oleh
kompute yang lainnya
Indetifikasi permasalahan jaringan lebih mudah
Kekurangan Topologi Mesh
Butuh banyak kabel dan juga port input output
Installasi dan juga konfigurasi lebih sulit
Memerlukan space yang lebih besar